Wakil WaliKota Cimahi : Adhitia Yudisthira, menyatakan optimismenya bahwa lonjakan kasus Covid-19 dapat dicegah. Kuncinya masyarakat tetap waspada dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Harus kita antisipasi, jangan sampai Covid-19 kembali mengalami lonjakan. Kita semua harus tetap waspada,” ujar Adhitia, Rabu (11/6/2025).
Adhitia menilai, pengalaman menghadapi pandemi pada tahun 2020 telah memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat dalam mengenali dan menghindari potensi penularan Covid-19. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa kewaspadaan tidak boleh kendor.
“Sekarang masyarakat sudah punya intuisi, sudah paham bagaimana menghindari Covid-19. Tapi tetap harus waspada. Insya Allah, pemerintah pusat juga sangat memperhatikan persoalan ini. Pemkot Cimahi juga bersiap-siap bila terjadi lonjakan kembali,” katanya.
Menurut Adhitia, saat ini terdapat enam kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Provinsi Jawa Barat. Kondisi ini menjadi perhatian serius, terutama di tengah meningkatnya mobilitas antarnegara yang dapat menjadi celah masuknya varian baru Covid-19.z
“Sejak munculnya lonjakan kasus di Singapura, Thailand, dan Hongkong, kami sudah siaga. Apalagi banyak warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri dan kembali lagi. Itu pasti ada dampaknya,” ucapnya.
Baca Juga : Pasar Tradisional Sunda Jadul: Jajan Surabi dan Es Goyobod Pake Koin Bambu
Sebagai langkah antisipasi, Adhitia telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Cimahi untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi penyebaran virus. Pemerintah daerah juga diminta memperkuat koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan, terutama puskesmas, untuk memastikan kesiapsiagaan di lapangan.
Pemerintah Kota Cimahi mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan, menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Masyarakat juga diminta serta segera melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mengarah pada Covid-19.
Wakil Walikota Cimahi menyatakan optimisme bahwa lonjakan kasus COVID-19 dapat dicegah dengan upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat. Langkah-langkah pencegahan seperti percepatan vaksinasi, disiplin protokol kesehatan (prokes), serta penguatan tracing dan testing terus digencarkan.
Upaya Pencegahan yang Dilakukan:
-
Percepatan Vaksinasi: Pemerintah mendorong vaksinasi dosis lengkap dan booster, terutama bagi lansia dan kelompok rentan.
-
Penerapan Prokes Ketat: Sosialisasi 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) diperkuat di tempat publik.
-
Pengawasan Varian Baru: Koordinasi dengan pusat dan laboratorium untuk memantau mutasi virus.
-
Edukasi Publik: Kampanye kesadaran masyarakat akan bahaya COVID-19 dan pentingnya respons cepat jika bergejala.
Wakil Walikota juga mengimbau warga tetap waspada meski kasus terkendali, mengingat potensi peningkatan mobilitas dan munculnya subvarian baru. Sinergi dinas kesehatan, RT/RW, dan relawan diharapkan mampu menekan risiko gelombang baru.
“Kuncinya ada di kedisiplinan bersama. Jika semua pihak bergerak, lonjakan bisa kita hindari,” tegasnya.
